Wali Kota Batam ‘Memaksakan’ Acara Nuzulul Qur’an di Masjid Taman Cipta Asri

* Sebelumnya Pengurus Masjid Telah Menantikan Gubernur Kepri

Batam, 26 Maret 2024

Acara Nuzulul Qur’an di Masjid Taman Cipta Asri, Tembesi, Sagulung, yang seyogyanya dihadiri Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Kamis, 28/3/2024 akhirnya dibatalkan, menyusul ‘pemaksaan’ Wali Kota Batam sehari sebelumnya dalam acara yang sama. Warga dan pengurus masjid kecewa dan sempat menolak, namun Gubernur Ansar Ahmad mengalah dengan mengalihkan kunjungan ke Masjid Al Muhajirin, Tiban, Sekupang, Batam.

”Sebenarnya yang kami rencanakan adalah untuk Gubernur Kepri, tetapi kemudian datang pihak Pemko, tanpa izin kepada pengurus masjid langsung membawa truk berisi tenda dan peralatan, dan menyatakan Wali Kota Batam akan mengunjungi masjid pada hari yang sama. Kami sempat melarang, tetapi karena memaksa, kami memberi syarat,” kata Hasbullah, pengurus Masjid Mukhtarul Arifin, Taman Cipta Asri, Tembesi, Sagulung, Kota Batam, 26/3/2024.

Flyer acara Nuzulul Qur’an Wali Kota Batam, 27 Maret 2024.

”Kami sangat menyayangkan, saya wakti-wanti jangan sampai batal (Kunjungan Gubernur Kepri Ansar Ahmad), tetapi akhirnya dibatalkan. Sebenarnya kunjungan Wali Kota Batam tidak ada kami rencanakan, kemudian langsung mengadakan rapat, seolah-olah sudah diputuskan (untuk menerima kunjungan Wali Kota Batam), saya sangat kecewa dengan peristiwa ini. Kami sudah lama menginginkan kunjungan Gubernur,” ucap Hasbullah.

Karena keadaan sudah terpaksa, dan untuk menghindari konflik di bulan puasa, kata Hasbullah, pihaknya meminta agar Kabag Kersa Pemko Batam dapat berkoordinasi dengan Kabag Kesra Provinsi. Tetapi, kata Hasbullah, tampaknya tidak ada koordinasi dengan pihak Kabag Kesra di Provinsi Kepri. Tim yang diutus Wali Kota Batam tetap saja bersikukuh ingin mengadakan acara di masjid Mukhtarul Arifin, dan tidak bersedia melakukan koordinasi dengan pihak Pemprov Kepri.

Hasbullah, Pengurus Masjid Mukhtarul Arifin, Tembesi, Sagulung, Kota Batam.

”Padahal, jauh-jauh hari kami telah merencakanan kedatangan Pak Gubernur. Kenapa harus dipaksakan pada waktu yang sama, ini, kan, bulan puasa. Seharusnya tidak saling memaksakan kehendak. Kami sangat menyayangkan, kami sempat berpikir (Wali Kota Batam bersedia mencari waktu yang lain), karena mendadak. Dalam rapat sempat ada perdebatan alot, tetapi mereka (tim Wali Kota Batam) tidak bersedia melakukan koordinasi dengan pihak Pemrov,” katanya.

Sebenarnya, kata Hasbullah lagi, pihaknya bermohon agar jadwal kunjungan Wali Kota Batam ke masjid itu diubah. ”Saya minta syarat Kabag Kesra Pemko dengan Pemprov berkoordinasi sebagai cara untuk menolak. Tetapi karena Pak Gubernur Kepri kemudian membatalkan, akhirnya kami mengalah dengan perasaan yang sangat kecewa. Kami maklum Pak Gubernur mengubah kunjungannya untuk menghindari konflik,” tutur Hasbullah.

Ketika dibatalkan, kata Hasbullah, pihaknya kecewa karena pihak provinsi mengalah dan memindahkan ke masjid lain. Menurutnya, tidak pas juga, sebenarnya, tetapi karena ini adalah bulan puasa, menurutnya, sebaiknya mengalah untuk menghindari konflik. ”Tidak seharusnya ada pemaksaan. Tetapi saya memaklumi Pak Gubernur akhirnya membatalkan kunjungannya ke sini. Sikap yang sangat mulia, karena bulan suci Ramadhan, nggak elok ada pertentangan, karena ini urusan ibadah,” pungkasnya.

Sejumlah warga yang ditemui di lokasi Tembesi, menyatakan kecewa dengan batalnya kehadiran Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Mereka meyayangkan Wali Kota Batam masih mengutamakan kepentingan politik di bulan puasa. Untuk mengonfirmasi masalah itu, media ini berupaya meminta penjelasan dari pihak Wali Kota Batam, namun hingga berita ini dipublikasi, belum diperoleh penjelasan. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *