DPRD Batam Sidak Pelni Minta Perbanyak Daya Angkut Jelang Nataru

Batam, 5 Desember 2024

Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Jimmy Siburian, meminta PT Pelni memperbesar daya angkut menjelang musim mudik Natal dan Baru (Nataru). Permintaan itu disampaikan dalam inspeksi mendadak ke Pelabuhan Batuampar dan Kantor PT Pelni di Sekupang, Batam.

”Kita berharap PT Pelni mendengar keluhan warga Batam, di mana menjelang Natal dan Tahun baru masyarakat yang mudik, khususnya ke Belawan, Sumatera Utara, akan membludak. Saya kasihan melihat banyak yang gagal mudik karena tidak dapat tiket Pelni,” kata Jimmy Siburian, anggota Komisi I DPRD Kota Batam, kepada media, Kamis, 5/12/2024.

Sebagai BUMN, kata Jimmy, seharusnya PT Pelni melihat situasi musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah musim mudik yang menjadi perhatian pemerintah dan bidang-bidang usaha yang terkait dengan pelayanan publik. ”BUMN, kan, memiliki sisi pelayanan sosial, PT Pelni harus menambah kapasitas, apakah armada tambahan atau armada diganti dengan yang berkapasitas besar,” ucap Jimmy Siburian.

Jimmy Siburian, Anggota Komisi I DPRD Kota Batam sedang berdialog dengan calon penumpang Pelni.

Sebagai bentuk kepedulian, Jimmy dan sejumlah rekannya di Komisi I DPRD Kota Batam, Kamis, 5 Desember 2024, melakukan inspeksi dan kunjungan ke pelabuhan Batuampar dan kantor PT Pelni di Sekupang. Dalam kunjungan itu, pihak wakil rakyat itu tidak dapat bertemu langsung dengan Kepala Cabang PT Pelni Batam. Mereka hanya menemui staf bagian Teknis dan Operasi. Menurut pimpinan

Penambahan jadwal, kata Jimmy Siburian, menjadi pilihan utama untuk mengatasi keterbatasan armada kapal PT Pelni, khusus yang melayani rute Batam-Belawan. ”Kami sarankan ditambah armada, atau jika perlu, armadanya diganti dengan armada yang besar,” ujar Jimmy Siburian. Jika tidak ada perubahan drastis dalam satu atau dua pekan ke depan, dia yakin akan terjadi lagi penumpukan penumpang yang ingi mudik lewat laut, tetapi sebagian besar kecewa karena tidak mendapat tempat (seat).

Jimmy Siburian bersama petugas di Kantor Pelni, Sekupang, Batam.

Dalam kunjungannya ke Kantor Pelni di Sekupang, Jimmy Siburian menyatakan praktik buka tutup penjualan tiket Pelni tidak boleh lagi terjadi. PT Pelni harus memastikan tidak ada distribusi tiket yang dikuasai oleh orang atau pihak tertentu. Warga yang ingin dapat tiket datang ke loket penjualan tiket, menghadapi kenyataan pahit tiket habis terjual. Tetapi anehnya, ada pihak yang menawarkan tiket dengan harga yang jauh lebih mahal.

”Saya bertanya kepada penjual tiket di loket, katanya tiket habis (tanggal 20 dan tanggal 26 Desember 2024). Tetapi di luar (di pekarangan kantor Pelni) ada calo yang menawarkan tiket dengan harga yang berbeda dengan yang dijual di loket Pelni. Bagaimana ini,” ujar seorang ibu kepada Jimmy Siburian. Anggota DPRD Kota Batam itu mempertanyakan masalah itu ke petugas di kantor Pelni, namun tidak dapat menjelaskan apa penyebab ada penjualan tiket di luar penjualan di loket atau penjualan melalui online.

Kapal Kelud, armada milik PT Pelni kondisinya sudah tua dan memprihatinkan.

Seorang petugas teknis operasional PT Pelni Cabang Batam, menyebut penjualan tiket untuk tanggal 20 dan 26 Desember 2024 telah habis terjual. Tetapi dia menyebut bisa saja dalam waktu dekat akan ada lagi penambahan penjualan tiket. ”Kalau mengenai kepastian apakah ada armada tambahan, atau apakah penjualan tiket non seat akan ditambah, kami tidak dapat memberi jawaban. Tunggu Pak Kepala Cabang yang akan menjelaskan,” kata petugas itu di hadapan Jimmy Siburian.

Anggota DPRD Komisi I itu meminta PT Pelni tidak lalai menjalankan tugasnya untuk mengatasi persoalan pelayanan yang membludak pada Nataru 2024. Penjualan tiket lewat online sebaiknya menurut Jimmy Siburian, dilakukan dengan terbuka, yakni diumumkan kapan penjualan online dibuka, jangan dibuka tutup, sehingga masyarakat tidak memperoleh tiket, sementara calo mendapatkannya.

Satu lagi, menurut Jimmy Siburian, kondisi armada PT Pelni yang melayani rute Batam-Medan, sudah amat tua dan kondisi kapal memprihatinkan. Fasilitas di dalam kapal sudah pada rusak, sehingga dia berharap armada kapal Kelud yang selama ini melayani Batam-Medan dapat diganti dengan armada yang lebih baru dan lebih besar. ”Ini kita melayani nyawa manusia, jangan sampai terjadi apa-apa, karena kondisi kapal sudah tua dan memprihatinkan,” pungkasnya.

Redaksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *