Batam, 20 Februari 2024
Untuk memastikan pelayanan, khususnya di bidang keamanan dan penegakan hukum di tengah masyarakat, Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) menambah 13 armada helikopter. Penambahan armada angkutan khusus udara itu disampaikan dalam rangka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) POLRI, di Batam, Selasa, 20/2/2024.
Komitmen memenuhi standar profesionalisme dalam menjaga keamanan, kata Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Komjen Pol Fadil Imran, merupakan bagian terpenting dalam pengabdian sebagai penegak hukum dan penjaga keamanan di tengah rakyat dan masyarakat umum. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menambah armada dalam pelayanan. Menambah 13 armada helikopter, untuk meningkatkan efektifitas pelayanan keamanan bagi masyarakat luas.
”Penambahan 13 unit helikopter tersebut adalah bagian dari program kerja lima tahunan untuk peremajaan dan penambahan armada. Kita berharap dengan adanya penambahan heli tahun depan sebanyak 13, semua Polda sudah bisa memaksimalkan pelayanan. Sehingga transportasi dan pelayanan masyarakat dalam kondisi – kondisi operasi Kepolisian bisa lebih efektif,” kata Kepala Baharkam (Kabaharkam) Komjen Pol Fadil Imran, kepada wartawan di Batam, Selasa, 20/2/2024.
Pernyataan itu disampaikan oleh Komjen Pol Fadil Imran, di sela-sela menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) POLRI, di Ballroom Lantai 9 Pacific Palace Hotel, Sei Jodoh, Batam, Provini Kepri, 20/02/2024. Sebanyak 13 helikopter itu, kata Imran, bakal ditambahkan oleh Baharkam Korpolairud Polri untuk membantu transportasi dalam pelayanan kepada masyarakat.
Rakernis Polairud Tahun 2024 di Batam
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Polisi Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si., membuka langsung kegiatan Rakernis Polairud Baharkam Polri Tahun Anggaran 2024 di Batam, Selasa 20 Februari 2024. Kegiatan yang digelar di Batam, Pasific Hotel tersebut digelar selama tiga hari dari tanggal 19 hingga 22 Februari 2024 mendatang.
Adapun peserta Rakernis sebanyak 122 Orang yaitu, para Direktur Polairud Polda seluruh Indonesai, Pejabat Utama Korpolairud Baharkam Polri, Pejabat Utama Ditpolair Korpolairud Baharkam, Pejabat Utama Ditpoludara Korpolairud Baharkam, Kepala Pusdik Polair Lemdiklat Polri, Anjak Madya Korpolairud, perwakilan para Kasubbag, para Kasi, Komandan Kapal Polair dan Pilot Poludara.
Dalam sambutanya Kabaharkam Polri mengucapkan , bahwa tujuan Rakernis Polairud ini untuk membangun relasi yang dekat dan simbiosis mutualisme antara Baharkam, Korpolairud, dan Ditpolairud Polda interaksi positif terbangun sehingga tercipta efektifitas terbangun agar sesuai visi dan misi bapak Kapolri.
Kabaharkam Polri juga memberikan pembekalan materi kepada para peserta Rakernis Polairud dengan tema “Menjaga Kemanan dan Ketertiban Negara di Gerbang Laut-Udara.
”Realitas dunia yang sudah berubah utamanya Perubahan pada masyarakat, seyogyanya mendorong Polisi untuk adaptif mengikuti dan menerima perubahan sebagai hal baru yang normal. Secara kualitatif perlu merenung seberapa berkualitas penegakan hukum kita, dan langkah- pencegahan yang telah dilakukan di wilayah Perairan. Data kualitatif masih terdapat keresahan di masyarakat terkait dengan keamanan dan ketertiban di wilayah laut dan perairan seperti, Pasca pembakaran kapal nelayan cantrang di Kalimantan Barat, Penembakan terhadap nelayan yang diduga melakukan illegal fishing di Konawe Polda Sultra, Bentrokan antar nelayan di Bangkalan dan Pasuruan,” papar Fadil.
”Kalau melihat ini semua kita bisa evaluasi apa yang kita lakukan sebagai contoh, dalam kasus nelayan bom ikan kita jangan hanya mencari dan menangkap nelayan bom ikan saja, tapi kita harus tau juga siapa penyuplai bubuk mataharinya dan siapa penerima ikannya tersebut. Kesenjangan tantangan dan realita Polisi masih cenderung bereaksi kurang proporsional dalam penegakan hukum, serta memiliki kecenderungan menyasar kelas bawah, sesungguhnya pelaku sebenarnnya adalah orang – orang yang didorong oleh keserakahan dan memiliki kemampuan dalam menyamarkan tindakan jahat mereka melalui struktur organisasi yang rumit dan menggunakan praktik-paktik yang koruptif itulah yang harus di ungkap,” tegasnya.
Realitas dunia yang sudah berubah utamanya Perubahan pada masyarakat, seyogyanya mendorong Polisi untuk adaptif mengikuti dan menerima perubahan sebagai hal baru yang normal. Secara kualitatif perlu merenung seberapa berkualitas penegakan hukum kita, dan langkah- pencegahan yang telah dilakukan di wilayah Perairan. Data kualitatif masih terdapat keresahan di masyarakat terkait dengan keamanan dan ketertiban di wilayah laut dan perairan seperti, Pasca pembakaran kapal nelayan cantrang di Kalimantan Barat, Penembakan terhadap nelayan yang diduga melakukan illegal fishing di Konawe Polda Sultra, Bentrokan antar nelayan di Bangkalan dan Pasuruan.
Kabaharkam, Komjen Pol Fadil Imran.
Penegakan hukum yang dilakukan Baharkam Polri, kata Fadil, harus berbasis sasaran dan mekanisme yang tepat. Maka hasil yang terukur dapat diperoleh sehingga, angka kejahatan ilegal migas, ilegal fishing, TPPO, ilegal mining dan sebagainya berkurang. Sehingga kerugian negara dapat diminimalisir dan Aktor yang terpidana bukan dari masyarakat kecil, namun ‘mafia’-nya.
”Tingkatkan lagi kegiatan sambang nusa presisi, Polisi RW perairan, perpustakaan keliling, rumah sakit terapung laksanakan kegiatan tersebut dengan Pendekatan yang humanis. bangun pemolisian yang presisi yang berbasis data berbasis sosial dan berbasis realitas,” pungkas Komjen Pol. Fadil.
Kabaharkam, Komjen Pol Dr Muhammad Fadil Imran, didampingi Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol M Yassin Kosasih. Dia menjelaskan pentingnya kesigapan Polri dalam melayani masyarakat, terutama dalam menghadapi situasi pesta rakyat yang dinilai cukup dinamis. Fadil, dalam wawancaranya dengan sejumlah awak media, menyebut komitmen institusi yang dia pimpin harus terus dijaga, baik dari intensitas maupun dari profesionalitasnya.
Rakernis yang digelar di Batam itu, kata Fadil, bertujuan untuk memantapkan tugas-tugas dan fungsi (tupoksi) Polair selama setahun terakhir. Komjen Pol Fadil, menuturkan Rakernis itu lebih fokus memberikan pengarahan terkait efektifitas pelayanan dan atau penegakkan hukum di tengah masyarakat.
”Rakernis ini tujuannya untuk memantapkan tugas-tugas Polair satu tahun kedepan. Mengenai prioritas apa yang dikerjakan, kami memperoleh banyak feedback dari masyarakat di wilayah untuk perbaikan pelayanan Baharkam. Kami juga memperbanyak kegiatan-kegiatan untuk melayani masyarakat. Membantu masyarakat, menolong masyarakat. Kalaupun melakukan penegakkan hukum, itu penegakkan hukum kepada kelompok-kelompok yang mengorganisasi,” ucap Fadil. (*)