Pekerja Akui Bangunan Tidak Proporsional

Batam, 20 Desember 2023

Satu unit bangunan yang diperuntukkan jadi rumah Imam dan Muadzin Masjid Tanjak, di kawasan Bandar Udara (Bandara) Hang Nadim, runtuh, 19/12/2023. Pekerja bangunan mengakui bentuk bangunan tidak proporsional, diduga semata-mata untuk terlihat megah.

”Ya, kanopi yang jatuh sangat berat, sehingga runtuh dan dinding bagian depan harus diruntuhkan juga karena rusak. Rekan kami cepat menghindar, sehingga hanya luka ringan,” kata seorang pekerja bangunan di lokasi bangunan rumah imam dan muadzin Masjid Tanwirun Naja, yang dikenal dengan Masjid Tanjak, Rabu, 20/12/2023.

Kanopi bangunan rumah yang sedang proses pembangunan itu diperkirakan mencapai 10 ton. Kanopi yang meniru gaya tanjak bertahan pada balok atau slop atas bangunan. Ukuran luas bangunan sekitar 7 meter X 10 meter, dengan tinggi 3,5 meter.

Wahyu, Kantraktor dan Ahli Bangunan.

Korban yang terluka saat runtuhnya kanopi bangunan, bernama Boasa, sudah keluar dari perawatan di rumah sakit. ”Tadi pagi sudah keluar, lukanya tidak terlalu serius, hanya sedikit di bagian wajah dan lengannya. Kami akan melanjutkan pembangunan sesuai arahan Bos, Pak Ismail,” ucap pekerja.

Informasi di papan proyek menyebut pembangunan rumah imam dan muadzin masjid Tanjak itu menelan biaya Rp1,381 miliar, dengan lama pengerjaan 145 hari kalender. Pekerjaan, sesuai kontrak dimulai pada 8 Agustus 2023, yang berarti akan selesai pada 31 Desember 2023.

Kanopi bangunan rumah imam dan muadzin Masjid Tanjak runtuh. Reruntuhan kanopi telah dibersihkan.

Bangunan yang dikerjakan oleh CV Selindah Karya Utama, beralamat di Perumahan Cipta Permata Blok I.1 nomor 14 Kelurahan Sadai, Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau, terdiri dari dua rumah dengan ukuran masing-masing 7 meter X 10 meter. Jika dihitung biaya membangun per meter mencapai Rp9.869.197 per meter.

Data dari praktisi bangunan menyebut: Biaya membangun rumah per meter persegi, yakni rumah sederhana: Rp2,5 juta – Rp3,5 juta per meter persegi, rumah menengah Rp4 juta – Rp5 juta per meter, rumah mewah Rp6 juta sampai Rp9 juta per meter persegi. ”Jika dihitung, per rumah menengah ukuran 70 meter persegi paling mahal Rp350 juta, dua unit berarti Rp700 juta. Jika sampai Rp1,38 miliar, lha, bangunan seperti apa itu,” kata Wahyu, seorang kontraktor bangunan.

Apalagi, katanya, kanopi sampai jatuh, tidak ada penahannya. Kanopi tidak memiliki penahan besi yang seharusnya dipasang di atas bangunan sampai ke belakang bangunan. ”Ini kontraktornya cuma mau duit, kok membangun rumah seperti itu, pantas saja kanopinya ambruk,” pungkas Wahyu. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *